MAKALAH DASAR DASAR PENANGKAPAN
IKAN
ALAT TANGKAP BUBU DASAR (Ground
Fish Pots)
OLEH :
-
NGALEMI
GINTING (E1E013021)
FAKULTAS PETERNAKAN
PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah alat
tangkap BUBU ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan
kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah
ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca dan teman –
teman untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Jambi, 2014
penulis
!
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................!
DAFTAR
ISI.............................................................................................................!!
PENGERTIAN
BUBU............................................................................................1
A. Pengertian Bubu Dasar...............................................................................1
B. Cara Pengoperasian Bubu Dasar...............................................................1
C.
Daerah
Penangkapan Bubu Dasar............................................................2
D.
Hasil
Tangkapan Bubu Dasar....................................................................2
E.
Kelebihan
dan Kelemahan Bubu Dasar....................................................2
PENUTUP.........................................................................................................4
A. Kesimpulan..................................................................................................4
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................5
!!
PENGERTIAN BUBU
A. Pengertian Bubu Dasar
Bubu merupakan alat tangkap yang
umum dikenal di kalangan nelayan variasi bentuknya banyak sekali, hamper setiap
daerah perikanan mempunyai model bentuk sendiri. Bentuk bubu ada yang seperti:
sangkar (cages), silinder (cylindrical), gendang, segitiga memanjang (kubus)
atau segi banyak, bulat setengah lingkaran, dan lain-lainnya. Bahan bubu
umumnya dari anyaman bambu (bamboo’s splitting or-screen). Secara garis besar
bubu terdiri dari bagian-bagian badan (body), mulut (funnel) atau ijeb, dan
pintu (Partosuwiryo, 2002).
Bubu adalah alat tangkap yang umum dikenal dikalangan
nelayan, yang berupa jebakan, dan bersifat pasif. Bubu sering juga disebut
perangkap “ traps “ dan penghadang “ guiding barriers “.
Dalam
operasionalnya, bubu terdiri dari tiga jenis, yaitu :
·
Bubu yang
daerah operasionalnya berada di dasar perairan.
·
Bubu yang dalam
operasional penangkapannya diapungkan.
·
Bubu yang dalam
operasional penangkapannya dihanyutkan.
B. Cara Pengoperasian Bubu Dasar
Bubu dasar bervariasi menurut besar
kecilnya penggunaan sesuai dengan kebutuhan. Bubu kecil umumnya berukuran
panjang 1 m, lebar 50-75 cm, dan tinggi diantara 25-30 cm. Untuk bubu besar
dapat mencapai ukuran panjang 3,5 m, lebar 2 m, dan tinggi antara 75-100 cm.
Bahan yang digunakan pada bubu dasar biasanya berupa kawat, besi, ataupun
bambu.
Sebelum alat penangkap dimasukan
kedalam perairan maka terlebih dahulu menentukan daerah penangkapan.penentuan
daerah penangapan tersebut didasarkan pada tempat yang diperkirakan banyak ikan
demersal ,yang biasanya ditandai dengan banyaknya terumbu karang atau
pengalaman dari nelayan.
1
Dalam operasional penangkapannya
bisa tunggal (umumnya bubu berukuran besar), bisa ganda (umumnya bubu berukuran
kecil atau sedang) yang dalam pengoperasiannya dirangkai dengan tali panjang
yang pada jarak tertentu diikatkan bubu tersebut. Bubu dipasang di daerah
perairan karang atau diantara karang-karang atau bebatuan. Bubu dilengkapi
dengan pelampung yang dihubungkan dengan tali panjang. Setelah bubu diletakkan
di daerah operasi, bubu ditinggalkan.
Bagi bubu yang tidak manggunakan
umpan, setelah tiba di daerah penangkapan,maka dilakukan penurunan pelampung
tand dilanjutkan penurunan bubu beserta pemberatnya,sedangkan bubu yang
menggunakan umpan (biasanya dari ikan) terlebih dahulu dimasukan umpan alu di
masukan kedalam perairan.setelah dianggapposisinya sudah baik maka pemasangan
bubu dianggap selesai., untuk kemudian diambil 2-3 hari setelah dipasang,
kadang hingga beberapa hari.
C.
Daerah
Penangkapan Bubu Dasar
Dalam operasi penangkapan, bubu
dasar biasanya dilakukan di perairan karang atau diantara karang-karang atau
bebatuan.
D.
Hasil
Tangkapan
Hasil tangkapan dengan bubu dasar
umumnya terdiri dari jenis-jenis ikan, udang kualitas baik, seperti Kwe (Caranx
spp), Baronang (Siganus spp), Kerapu (Epinephelus spp), Kakap ( Lutjanus spp),
kakatua (Scarus spp), Ekor kuning (Caeslo spp), Ikan Kaji (Diagramma spp),
Lencam (Lethrinus spp), udang penaeld, udang barong, kepiting, rajungan, dll.
E.
Kelebihan
dan Kelemahan Bubu Dasar
Kelebihan bubu dasar:
·
Dapat menangkap ikan yang tergolong ikan dasar
perairan maupun permukaan perairan.
·
Relatif murah dan mudah cara pengoperasiannya.
·
Cukup efektif dan efisien untuk tangkapan ikan atau
kepiting yang berada di dasar perairan.
2
Kelemahan bubu dasar:
·
Dapat terbawa arus dasar perairan apabila arus terlalu
deras dan tidak diikatkan oleh media yang tetap (batang pohon, bambu, atau
kayu)
·
Apabila tidak ada penanda khusus, bubu mungkin dapat
hilang diambil/dicuri orang.
·
Apabila ada penanda khusus namun hilang, maka bubu
juga sulit untuk proses hauling.
·
Apabila bubu yang digunakan dari bahan yang mudah
berkarat (korosi) dan tidak segera diambil maka dapat merusak terumbu karang.
3
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Konstruksi alat tangkap bubu terdiri dari badan
(body), mulut (funnel) atau ijeb, pintu, tali, penanda, dan umpan.
2. Teknik
pengoperasian alat tangkap bubu dimulai dari setting sampai hauling
yang diperlukan beberapa hari untuk mendapatkan hasil tangkapan.
3. Aplikasi
bubu terhadap hasil tangkapan ikan yaitu memiliki produktivitas tangkapan yang
cukup tinggi dan merupakan alat tangkap ramah lingkungan yang digunakan untuk
keberlanjutan usaha perikanan.
4
DAFTAR
PUSTAKA
Partosuwiryo, S. 2002. Dasar-dasar
Penangkapan Ikan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Partosuwiryo, S. 2008. Alat Tangkap Ikan Ramah Lingkungan. Citra
Aji Parama. Yogyakarta.
Zulkarnaen, I. 2007. Pemanfaatan
Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.)
dengan Bubu di Perairan Mempawah Hilir, Kabupaten Pontianak. Institut
Tinggi Bandung. Bandung.
5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar